Ta'aruf juga...

Assalamu'alaykum warahmatullah
Akhirnya ada juga forum ukhuwah UNM
Semoga semuanya dapat mengambil hikmah dari apa yang ada di forum ini.

Tapi, sekedar saling mengingatkan "JAGA HIJAB ANTARA IKHWAN DAN AKHWAT" karena kita berada dalam duni yang
tanpa batas maka baik-baiklah dalam menjaga diri. Jangan hanya ketika ketemu langsung dengan ikhwan/akhwat dikampus, malunya setengah mati sampai menundukkan pandangan tapi ketika dalam forum ini hijab malah tidak di jaga, sehingga seperti tidak ada batasan

Ittaqillaha haita makunta...

Assalamu'alaykum...

( Sekedar menyambung sapaan ukhtiku di atas -Salsabilah- )

Barakallahu fiik atas tersedianya sarana ini.
Smoga bermanfaat dan bisa mempererat tali ukhuwah di antara kita (ikhwan->ikhwan, akhawat->akhawat)

Jika qt mampu menggunakannya di jalur syar'i, insya Allah akan bermanfaat
Tapi, jika qt keluar atau sedikit melenceng dari koridor Islam, maka tunggulah kehancuran diri Qt.
Memang tidak langsung, tapi sedikit demi sedikit akan membuat noktah hitam pada hati-hati kita.
Semuanya kembali pada diri kita sebagai pengguna sarana ini.

"Ittaqillah Haitsu Maa Kunta..."

"Yakinlah akan pengawasan Allah"

Keep Hijab on the cyber world, yaa ukhtifillah!

Bismillah. jika boleh berargumen, segala hal dapat mendatangkan bahaya jika di tangan yang salah. Termasuk kemudahan informasi di dunia maya. Banyak sekali yang menggunakannya untuk hal-hal yang melanggar syariat, friendster untuk mencari pacara bahkan pasangan.... (duh ana gak sanggup ngelanjutin), forum porno, dan banyak lagi. Lalu kenapa kita tidak menjadikan teknologi ini sebagai sarana buat kita mengejar pahala? SEtidaknya menjadi salah satu dari sedikit yang menggunakannya dengan benar.

Bismillah walhamdulillah. tanpa mengurangi apresiasi penghargaan kami terhadap niat baik pencetus/pengelola web forum ini untuk memanfaatkan teknologi internet dalam rangka dakwah, nasehat menasehati dsb. yang memang selalu menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim, namun akan lebih aman jika forum ini dikhususkan untuk ikhwa atau sekalian akhawaat saja.

Tidak kita pungkiri ada saja manfaat yang kita ambil dari wasilah ini tapi mudharat yang timbul juga tak bisa kita sepelekan. (kaidah: menolak mudharat lebih diutamakan dari mengambil manfaat).

Telah banyak korban ikhtilat dalam jejaring dunia maya, tidak hanya orang awam tapi juga menyerempet aktivis dakwah. Tidak hanya orang yang memang sudah mempunyai niat yang buruk tapi juga menimpa insan yang pada awalnya mulanya berniat baik.

Sebagaimana yang telah yang telah terjadi pada seorang ikhwah dari salah satu fakultas -namanya tidak bisa kami sebutkan-, awalnya bergabung dalam forum seperti ini, dan akhirnya terjatuh dalam praktek pacaran 'berteknologi tinggi'. Dia hanyalah segelintir dari banyak kasus yang serupa.

Alternatif lain yang ana tawarkan adalah adanya asatidzah yang dilibatkan dalam forum ini, sebagai pengawas dan pengarah dalam diskusi.
afwan jika dianggap terlalu berlebihan, syukran.

^abu fauzan

kalau antum yang jadi ustadznya gimana? mau nggak?

@erkawe
itu terlalu naif lagi GR, lagian itu hanya alternatif darurat. saya lebih cenderung saran pertama just ikhwan or just akhawaat, egois ya?
sekedar info ini sdh jadi sorotan beberapa ikhwa, bukan hanya di UNM melihat adanya diskusi yang tidak sehat.

Bismillahirrahmanirrahim. Apa yang dikatakan oleh al akh Abu Fauzan insya Allah berasal dari niat baik yang datang dari kekhawatirannya dan juga cintanya kepada saudaranya dan tidak menginginkan saudaranya terjatuh ke dalam bahaya. Tapi sayang, kekhawatiran yang berlebihan itu datang dari penggunaan kaidah yang tidak pada tempatnya dan juga karena Generalisir yang tidak adil. Insya Allah ana telah menyusun sebuah artikel yang akan membahas tuntas kekhawatiran dari al akh Abu Fauzan ini. Setelah artikel ini selesai ana tulis, ana akan segera posting. Bagi member yang lain, tetap jaga adab dalam menggunakan forum ini. Ikhlaskan niat untuk benar-benar untuk berbagi ilmu untuk semakin menebarkan dakwah kepada aqidah yang benar. Barakallahu fikum ajma'in.

Kekhawatiran yang berlebihan?
Saya kira tidak juga. Saya hanya merasa tidak lebih baik dari Ali bin Zaid bin Said bin Musayyab Rahimahullah yang pada umur delapan puluh empat tahun, salah satu matanya buta, sementara yang lain rabun malam berkata, “Tidak ada yang lebih aku khawatirkan dari pada wanita.”
Dan teringat pada pesan Yunus bin Ubaid Rahimahullah, “Janganlah salah seorang di antara kamu berdua-duaan dengan perempuan meski untuk mengajarkan al-Qur`an.”
Lebih dari itu pesan Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam, “Tidak pernah kutinggalkan sepeninggalku godaan yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki daripada (godaan) wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penempatan kaidah yang tidak pada tempatnya?
Jika yang antum maksud adalah kaidah “Mencegah mudharat lebih baik dari mengambil manfaat”, maka perlu antum ketahui bahwa itu adalah kaidah umum yang dipegang oleh ulama rabbani sebagai wujud dari wara’ mereka, namanya umum ya tidak ada salahnya jika saya tempatkan pada masalah ini.
Apalagi itu bukan alasan utama saya menyarankan agar forum ini dipisah antara ikhwah dan akhawat, tapi adanya fenomena yang cukup memiriskan di antara aktivis dakwah. –sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan antara ikhwa dan akhawat adalah sesuatu yang sensitif, ini fitrah tapi labil, sekali terperosok semua akan terkena imbasnya-. Sebagai tambahan penjelasan saya dahulu, seperti yang dialami oleh istri ikhwa yang langsung diceritakan kepada kami oleh ikhwa tersebut. Istri beliau menjadi korban fitnah dunia maya, diam-diam menjalin hubungan dengan laki-laki lain lewat internet, ini berawal dari diskusi-diskusi, nasehat, curhat berujung pada perbuatan yang tidak selayaknya dilakukan oleh seorang akhawat bercadar –sekarang sudah cerai-. Na’udzubillah.

Generalisir yang tidak adil?
Tergantung bagaimana kita mempresepsikan tentang ‘adil’ itu. Jika antum baru menganggap adil jika saya menyatakan, “Forum ini tidak seperti forum-forum lainnya insya Allah bebas dari fitnah.” Maka di sini kita memang tidak akan bisa sepakat.
Dan sebenarnya saya juga tidak akan gegabah menggeneralisir forum ini dalam kategori ‘tidak bebas fitnah’ jika tidak ada diskusi yang menunjukkan gejala tersebut -alhamdulillah sudah dihapus, entah karena adanya ‘protes’ sebelumnya atau karena adminnya baru lihat-.
Sebagai seorang thullab, sudah seharusnya kita senantiasa mengkonsultasikan langkah-langkah dakwah yang kita lakukan kepada para asatidzah kita, insyaAllah dengan begitu kita lebih terarah. Kesalahan kecil, bisa saja meretakkan pondasi dakwah yang kita bangun –mudah2an kaidah ini tidak salah tempat-.

Terakhir saya ingin bertanya kepada antum sebagai pengelola forum ini, “Apa salahnya jika forum ini diisi oleh ikhwah atau akhawaat saja?” Mudah-mudahan bisa dijawab beserta alasan-alasannya.
Wallahu muwaffiq

iya... aku juga khawatirnya sama dengan akh abu fauzan...