Aku merasa aku munafik, tidak seperti Handzalah atau Abu Bakar radhiallahu 'anhum. Tidak! Aku mengatakan diriku munafik karena aku menyadari keadaanku yang sebenarnya (sementara orang lain tidak mengetahuinya). Dalam pandangan manusia aku adalah pemuda yang shalih, pakaian yang aku kenakan (menurut mereka) menunjukkan itu! Peci yang selalu dikenakan, ghamis pakistan dan celana yang tidak isbal memang menjadi ciri khasQ. Teman-teman menjadikanQ tempat bertanya baik ketika bertemu atau mereka sempatkan diri untuk SMS ketika ada persoalan agama yang mereka ingin ketahui atau meminta nasihat. Jawaban ana yang selalu mengutip perkataan salaf as shalih dan fatwa ulama kibar menjadikan mereka semakin percaya dan memandang ana sebagai teman mereka yang 'alim (dan aku tahu itu tidak benar).
Sungguh teman-teman! ana sangat sedih dengan semua itu. Ketika ana menasihati teman-teman ana yang sedang lalai, ketika ana harus bermuka tebal ketika mengatakan kepada mereka "Takutlah kepada Allah yang memiliki Adzab yang sangat pedih" sementara aku sendiri begitu berani menantang panasnya api neraka! Ketika aku mengatakan kepada mereka "Kejarlah syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa" sementara aku sendiri terus mundur dan menjauh dari ridha Allah.
Teman-teman mungkin bertanya kenapa? Itulah ikhwan wal akhwat, ana memiliki kebiasaan tersembunyi. Kebiasaan ini telah menguasaiku semenjak kelas dua SMP, sesuatu yang waktu itu aku kenal dari teman sekelasku, sesuatu yang belum pernah kukenal sebelumnya bahkan tidak pernah terbayang dalam fikiranku tentang hal semacam itu.
Kebiasaan ini aku lakukan nyaris setiap hari! Bahkan di bulan Ramadhan yang suci! Sebagai manusia tentu aku sangat menyesal setelah melakukannya, aku menangis, aku takut dan malu. Aku malu kepada orang tuaku, teman-temanku, dan tentu kepada Yang Telah Menciptakanku, yang telah melimpahkan nikmat yang sangat banyak kepadaku, aku malu karena telah melanggar laranganNya (sementara aku tahu dia melihatku ketika aku melakukannya).
Sungguh masalahnya tidak sampai di sini. Setelah melakukannya aku mendapati diriku kesulitan untuk melakukan kebaikan. Bahkan aku meninggalkan shalat fardhu! Begitu pula aku menjadi sangat rendah diri dan tidak mau bergaul, akupun terpisah dari teman-teman yang shalih dan malas menghadiri majelis taklim. Aku benar-benar hanyut dalam jebakan syaithan itu... terseret begitu jauh hingga aku merasa sulit untuk kembali...
Aku pernah mengajukan keinginanku untuk menikah. Keluargaku setuju, dengan syarat setelah menyelesaikan studiku nanti. Mereka tidak tahu sementara itu aku terus terseret jauh? Mereka tidak tahu puasa sunnah sudah tidak memiliki efek yang signifikan sekarang bagiku? Ya, mereka tidak tahu sebab aku malu untuk menceritakan keadaanku kepada mereka. Masalah yang lain, aku menginginkan seorang akhwat yang multazimah, yang shalihah, namun aku tahu aku tidak pantas buat wanita semacam itu. Peperangan itu terus berkecamuk dalam diriku membuatku semakin sedih...
Teman-teman.... aku tidak memiliki siapa-siapa, teman dekat yang aku percaya untuk menjadi tempatku mengutarakan masalahku, yang akan menolongku menghadapi masalah-masalahku...
Aku tidak tahu apakah keputusanku menulis isi hatiku di forum ini adalah langkah yang tepat, ataukah justru membuka aib yang dilarang. Entahlah... tapi aku ingin mengatakannya, aku sudah tidak tahan menanggung gundahku sendiri....
Untuk diriku dan saudara-saudaraku yang mengalami hal sama, baca dan renungkanlah firman Allah berikut:
Dalam Al-Qur’an dinyatakan :
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ﴿٥﴾ إِلاَّ عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ ﴿٦﴾ فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ ﴿٧﴾ [المؤمنون: ٥ - ٧]
(yang artinya) : "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, [6] kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. [7] Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. [QS Al Mu'minuun: 5 - 7]
Ana minta doa dan dukungan teman-teman semuanya.... jazakumullahu khairan jaza.