Bismillahirrahmanirrahim.
Postingan berikut terinspirasi dari keprihatinan ana melihat ikhwan dan akhwat multazimah yang sebenarnya telah berusaha menjaga auratnya, tetapi seringkali karena kelalaian maka hijab yang telah mereka bangun akhirnya cacat. Aurat nampak sebesar biji jagungpun hendaknya kita cegah. Karena sungguh syariat yang sempurna ini sangat memperhatikan perkara menjaga aurat dari pandangan non-mahram. berikut beberapa tips untuk mencegah hal itu. Dan mungkin masih banyak yang luput dari pengamatan ana.
Untuk akhwat:
1.Untuk akhwat yang menggunakan niqab yang terpisah dari jilbab, berhati-hatilah ketika angin berhembus terutama angin yang datangnya dari samping sebab itu dapat menyingkap niqab saudariku. Tentu akan lebih aman lagi jika saudariku membuat niqab yang bersatu dengan jilbabnya.
2.Kaos kaki yang dijual di pasaran umumnya sangat tipis dan akan semakin tipis ketika dipakai, sebab kain semacam itu akan meregang (stretch). Kalau sudah begitu, kaos kaki yang saudariku pakai tidak akan dapat menutupi aurat anti yang berharga, bahkan akan menampakkannya!! Bagian yang paling perlu diwaspadai terutama jika menggunakan sandal adalah bagian tumit, dan mata kaki* sebab kain mengalami regangan paling besar di bagian itu. Solusinya? Gunakan kaos kaki yang tebal, biasanya kaos kaki olahraga dibuat dari kain yang lebih tebal daripada kaos kaki biasa. Dapat juga diatasi dengan menggunakan dua lapis kaos kaki.
3.Dikalangan ulama masih terdapat perbedaan pendapat tentang wajah dan telapak tangan. Apakah termasuk aurat atau bukan. Tetapi semua sepakat bahwa punggung tangan dan lengan adalah aurat! Banyak di antara akhwat yang tidak menjaga dengan baik agar lengannya tidak nampak. Punggung tangan bahkan lengan mereka sering nampak ketika menggunakan telepon, ketika mengambil sesuatu dari dalam tas, ketika menjulurkan tangan untuk membayar uang pete-pete misalnya, atau hal lain yang mengharuskan tangan mereka keluar dari hijabnya. Sungguh hal ini sangat disayangkan, terutama bagi akhwat salafiyyin yang insya Allah telah mengerti dengan baik konsep hijab menurut salaf as shalih. Solusinya? Yang pertama gunakan kaos tangan dan inilah yang paling utama insya Allah. Jika belum, maka janganlah mengeluarkan tangan ukhty dari hijab di tempat umum. Gunakan telepon ditempat yang aman dari pandangan pria ajnabi. Jika ada yang ingin saudariku ambil dari dalam tas ukhty, ambillah di tempat yang juga aman dari pandangan. Sangat disayangkan jika aurat ukhty tersingkap karena kelalaian. Aurat seharusnya dijaga dengan perhatian yang khusus, jangan sampai rasa malas atau repot yang dibisikkan syaithan ke dalam hati kita berhasil membuat aurat kita tersingkap. Naudzu billahi min dzalik.
Untuk ikhwah:
Aurat laki-laki dengan tidak ada perselisihan adalah dari lutut hingga pusar. Bagian ini adalah bagian tubuh yang mesti kita tutup dengan rapat, agar tidak nampak bentuknya, apalagi nampak kulitnya. Persoalannya kemudian, ikhwah kebanyakan mendapatkan celana mereka dengan membelinya dari toko swalayan atau toko lain yang kebanyakan menjual produk hasil rancangan orang yang tidak mengerti syariat. Alhasil, bentuk maupun bahannya umumnya dapat menampakkan aurat. Pakaian trendi ini dibuat dengan desain yang mengikuti lekuk tubuh yang seharusnya tidak boleh nampak. Sebagaimana kita tidak suka jika wanita menampakkan lekuk tubuhnya, seharusnya kitapun tidak rela jika aurat kita (apalagi aurat besar) nampak dilihat orang terutama oleh lawan jenis. Jika pakaian semacam ini antum gunakan dalam shalat, tentu lebih tidak pantas lagi, sebab shalat adalah tempat yang seharusnya kita paling jauh dari maksiat.
Solusinya, gunakan celana yang gombrang alias longgar. Celana ini mungkin sulit didapatkan, maka akan lebih baik jika antum membuatnya di tukang jahit atau tailor. Dengan membuat celana di tailor, selain antum dapat memesan dengan ukuran yang longgar, antum dapat pula memilih kain sendiri. Janganlah memilih kain yang terlalu tipis atau terlalu halus sebab kain semacam itu dapat memperlihatkan aurat antum. Sirwal adalah celana yang paling baik antum gunakan jika memang tidak ada tuntutan pekerjaan untuk harus menggunakan pantalon, jika harus pantalon, maka kembali lagi, gunakan pantalon yang tidak membentuk aurat antum.
Untuk lebih yakin, gunakan ghamis yang menutupi bagian ‘belakang’ antum terutama dalam shalat. Dengan menggunakan sarung, maka bagian ‘belakang’ antum dijamin tidak akan nampak terutama saat rukuk atau sujud. Sering ana mendapati ikhwan nampak bagian belakangnya saat sujud, bahkan seringkali nampak pula sesuatu di antara dua pahanya. Jika ini terjadi di luar shalat, maka sungguh tidak pantas dan jika terjadi di dalam shalat, maka lebih tidak pantas lagi!
* Hal ini sering tidak disadari oleh si pemakai kaos kaki. Untuk membuktikannya, cobalah minta kepada saudari anti untuk melihat, apakah kulit kaki anti menerawang atau tidak ketika menggunakan kaos kaki. Cobalah berjalan, sebab pada saat itu tumit terangkat. Mintalah saudari anti untuk fokus pada bagian tumit. Di dalam ruangan mungkin tidak terlalu jelas, akan sangat jelas terlihat meski dari jauh ketika berada di luar ruangan.